welcome welcome welcome welcome welcome welcome welcome welcome welcome welcome

Jumat, 14 Maret 2014

Tanpa Judul

Hi Mom's apa kabar disana? apakah baik baik saja? 3 tahun lamanya kita tidak bertemu. Kangen banget.. 
Banyak hal yang ingin ku ceritakan. Dunia terasa sempit. Hati terasa sepi. 

Senin, 28 Oktober 2013

welcome back to my blog.. 
Hahahhahhaha  udah lama banget gak coret coret disini . Kangen juga udah lama ga posting. Dibilang sibuk ? ga juga sih  kebanyakan waktu habis buat nggames tepatnya hehehhehehehe....Maklum sekarang gadget menyediakan fasilitas yang bisa habisin waktu hanya buat sebuah permainan yang terus terang bikin penasaran. 

Postingan terakhir 25 februari 2013.. Wow udah hampir 8 bulan  jari ini gak menari disini. hhhmm padahal banyak banget yang ingin ditulis disini. Susah memang menggerakan jari diatas keyboard merangkai kata kalau ga dari hati. Tapi keinginan itu datang lagi. ya hari ini..

setiap rententan peristiwa kehidupan dalam serangkaian kata- kata




Senin, 25 Februari 2013

Tanpa Judul

Pagi ini, pas turun dari kereta di stasiun Cikini, gw lihat ada foto pak Akbar Tanjung terpampang jelas di depan kantor Partai Golkar.  Berdiri menggunakan jas juning. terlihat gagah sekali...Jadi kepikiran dulu waktu gw masih kecil, kepengen banget jadi anak pejabat. Dulu sering banget menjelang tidur berhayal jadinya cucu nya orang no satu di Indonesia. Yap cucu Presiden Suharto. Gw adalah cucu nya yang dititipkan kesebuah keluarga sederhana disebuah kampung. Pas gw lagi disekolah temen-temen gak tau kalo gw itu cucu seorang presiden.Tiba-tiba saja suatu hari Pak Harto datang berkunjung ke sekolah gw dan berdiri didepan kelas, memanggil gw dan memperkenalkan gw sebagai bagian dari anggota keluarga cendana, dan semua temen-temen gw pada kaget. Meraka pada gak nyangka, bisa satu kelas sama gw seorang cucu presiden..... #hayalan menjelang tidur 1#

Dulu gw juga pernah berhayal ( tetep menjelang tidur ) bisa "Kunfu". Itu pas jaman filmnya jet li banyak ditayangkan di televisi. Gw  jadi seorang pendekar wanita cantik, rambut panjang, jago berantem. Suatu hari sekolah gw di bajak sama sekelompok penjahat yang mw menyandra anak orang kaya di sekolah gw. Gak satu pun yang berani melawan itu penjahat. Terus gw dengan berbekal ilmu kunfu sedotan dari film nya si jetli maju sebagai pahlawan menyelamatkan anak orang kaya tersebut. Gw terbang-terbang menggunakan berbagai macam jurus melawan sekelompok penjahat. Dan gw menang. Akhirnya gw dikasih uang banyak sama si bapak yang punya anak. Seneng banget.. dan gw dipuji sama guru-guru..... huhuhuhuhuu.. indah  #hayalan menjelang tidur 2#


Terus gw juga pernah bercita-cita  jadi pemain bulutangkis. Ini pas Thomas Uber Cup lagi rame-ramenya. Waktu itu gw masih inget nonton sampai tengah malam, dengan volume tv  cuma satu bar, takut dimarahin nyokap, coz bisa kesiangan sekolah  besok harinya. Waktu itu atlit favorit gw adalah pasangan Sigit Budiarto dan Chandra Wijaya. Seneng banget melihat permainan mereka yang cepat. Gw juga kepikiran untuk jadi atlit. Berlatih di Cipayung, bisa bertemu sama Chandra Wijaya tiap jari. Trus gw ikut kejuaran-kejuaran dunia. bawa bendera Indonesia. Naik podium , dikalungi mendali, nan nyanyi lagu kebangsaan deh sambi nangis saking bahagianya...#hayalan no 3#

Wkwkwkkwkw khayalan-khayalan tragis yang sempat mampir di pikiran gw.masih ada banyak lagi sih, tapi malu juga setelah dipikir-pikir. Namanya juga masih ababil.. :) 










Senin, 14 Januari 2013

perjalanan

Sebuah perjalanan yang terasa begitu panjang, yang entah kapan akan berakhir. Ketika lelah sudah mulai terasa dan ujung jalan itu masih berkabut.Banyak sekali lobang dan kerikil yang harus dilewati menemani setiap langkah yang terayunkan dan itu aku tidak aku pedulikan. Ketika ada beberapa persimpangan jalan aku mencoba  berhenti untuk berfikir, jalan manakah yang akan kuambil ternyata perasaan ini mengatakan aku harus terus berjalan.

Disepanjang jalan banyak sekali ku temukan hal-hal yang membuatku banyak sekali berfikir, merenung dan berusaha untuk mengerti. Mengerti akan keadaan yang kujalani. Ketika dorongan dari berbagi pihak yang membuatku untuk berhenti, aku tepiskan tanpa ada keraguan. karena aku yakin ujung jalan yang aku lewati akan berakhir sesuai denga apa yang ku harapkan. Aku tak ingin salah dalam mengambil jalan yang akan ku lewati, karena aku sangat mengerti bahwa aku tidak akan bisa kembali lagi ke persimpangan jalan.

Melangkah dan terus melangkah menuruti suara yang dikeluarkan hati. karena aku yakin hati lah satu- satunya sumber kebenaran yang terdekat.  Walaupun terkadang yang disuarakan hati tidak beujung manis. Tapi aku yakin ada sesuatu disitu yang dapat aku petik. Ketika langkah sudah mulai tertatih tatih aku mencari sebuah pegangan. Pegangan yang kokoh, yang mampu menahan beban kehidupan yang akan ku pikul, pegangan ketika aku terjatuh, pegangan yang akan selalu menemani ku sampai ujung perjalanan ini berakhir. 




Cikuray Mt 12-14 Oct 2012

Catper kali ini adalah perjalanan gw ke Gunung Cikuray yang terletak di daerah Garut, Jawa Barat. Gunung ini tetanggaan dengan Gunung Papandayan yang juga berada di daerah yang terkenal dengan produksi dodolnya itu.

Perjalanan kali ini, gw masih bareng anak ilalang ( sebutan untuk perkumpulan yang baru terbentuk setelah perjalanan Semeru September 2012 kemaren). Ada Renly, Ario, Oki, Dendi, Dimsoy, Ilham, Azril, Dilla, Gigi dan gw sendiri. Berangkat dari terminal Kampung Rambutan Sekitar pukul 10.00 menuju kota Garut dengan menggunakan bis. Mumpung malam dan habis kerja langsung berangkat, maka di bis kebanyakan tidur deh. Sekitar puluk 3.00 dini hari kami sampai di Garut. 

Menunggu pagi, kami beristirahat sejenak di Mesjid dekat terminal. Ternyata oh ternyata disana sudah banyak juga pendaki yang juga beristirahat menunggu pagi. Tujuan mereka juga beragam, ada yang ke Papandayan dan ada juga yang ke Cikuray.  Menunggu pagi, menahan dingin, menantikan azan subuh, kami manfaatkan dengan tiduran walaupun gak tidur tapi lumayanlah untuk menjaga stamina untuk pendakian nanti. 

Setelah Azan Subuh dan selesai repacking, perjalanan menuju Cikuray dilanjutkan. Dari Masjid dengan menggunakan mobil cateran kami menuju ke Stasiun Pemancar yang jaraknya lumayan jauh dari terminal Garut. Selama perjalan menuju Stasiun Pemancar kami nikmati udara pagi dikota Garut sembari mengabadikan moment tersebut. 

Jalanan menuju pemancar adalah jalanan mendaki melewati perkebunan teh. Untuk kesini ada juga yang menggunakan angkot tetapi harus disambung lagi dengan motor untuk sampai ke Pemancar. karena jalanannya yang tidak memungkinkan angkot sampai ke Pemancar.  Cukup menengangkan, jalanan bebatuan yang jauh dari kata rata membuat mobil yang kami sewa berguncang kekiri dan kekanan. Intinya harus pegangan biar aman.

Sekitar pukul 7  pagi kami sampai di Pemancar. Setelah registasi dan repacking segala kebutuhan kami mulai melangkahkan kaki naik menuju puncak Cikuray. Perlu digaris bawahin kalo disini gak ada sumber air, jadi harus disiapkan air dari bawah. Minimal satu orang bawa 2 Botol Aqua gede. Berat bo..

Menurut informasi, perjalanan menuju Puncak Cikuray adalah perjalanan menanjak tanpa henti. Jadi penasaran, Iya aja pas awal perjalanan dari Pemancar sudah disuguhi jalan mendaki yang cukup membuat paru-paru bekerja lebih berat dari biasanya. Keringat mulai mengalir menelusuri badan. Hufftttt... air butuh air untuk mengembalikan stamina. Tapi gak boleh banyak minum air juga, inget persediaan air untuk perjalanan yang masih panjang.

Lngkah demi langkah kami berjalan menelusuri jalan yang terus naik. Diawal perjalanan melewati perkebunan teh perkebunan sayuran dan seterusnya adalah hutan belantara. langkah demi langkah kami terus berjalan, keringat mengalir semakin banyak, hembusan nafas semakin terdengar. Setiap langkah diiringi harapan untuk sampai ke post-post pemberhentian. Subhanallah namanya gunung itu memang gagah perkasa, Pohon-pohon, batuan semua pada ukuran besar. ( ya iyalah , penting gak sih ).

Tapi yang dikatakan oleh orang-orang tentang tanjakan tida hentinya Cikuray memang benar adanya. Gak ada jalan mendatar sama sekali. benar-benar menguras tenaga. Semangat!!!!! puncak udah dekat, Ada nasi padang disana.. hayuuu terus berjalan jangan maw dikalahkan oleh keadaaan 

Alhamdulillah setelah 7 jam perjalanan kami sampai di puncak Cikuray yang berkabut. Suhu sudah terasa dingin sekali, Hujan mulai turun. Tenda mulai didirikan dan makan mulai dimasak. Menu makan malam kali ini adalah spageti sarden dan nasi putih.. Dingin-dingin makan yang anget-anget ajiiib bener.

Berhubung cuaca tidak mendukung untuk menikmati sore di puncak Cikuray karena hujan, kami hanya meringkuk ditenda mencari kehangatan di balik sleepingbag. Ada kejadian menarik ketika malam. perlatan masak sewaktu sore hari dibersihin oleh binatang yang gak tw juga jenis apa. Bener- bener bersih banget...harus mengucapkan terimakasih atau mengumpat itu binatang karena otomatis ini peralatan gak bisa dipakai sama sekali...tambahan kerjaan untuk mentayamumin ini peralatan biar bebas dari yang namanya najis. Hadeehhhh...

Tidurrrrrrr.............ZZzzzzZZZzzzz 

Sekitar pukul 4 pagi, gw terbangun ingin keluar tenda tapi suhu belum bersahabat. Dinginnya menusuk tulang. Tapi yang dicari setiap pendaki bila naik gunung adalah menyaksikan sang surya muncul dari timur. Moment inilah yang menjadi puncak dari perjalanan panjang bercucuran keringat. Tentunya gw gak mw melewati ini semua.  Ya benar saja di timur sudah mulai terlihat warna jingga, yang memberikan isyarat sang surya akan muncul. kami semua keluar tenda dan mengabadikan moment ini. Semua pendaki berkumpul di puncak Cikuray siap dengan kamera mulai dari DSLR, pocket dan kamera hp juga. WOW banget, Negeri diatas awan di sinari cahaya matahari yang menghangatkan. 

Kami berfoto dengan berlatar belakang yang kami anggap bagus. Bagus banget pokonya. Kalo mw nyari sunrise pergilah kegunung, gw rekomendasiin
Setelah selesai berfoto-foto ria, wah ada suprise nih dari temen-temen ilalang. Ngasih kue dengan lilin dinyalain. Wah mereka ngasih kue ulang tahun ala kadarnya. itu buat gw ternyata.. oooh so sweet merayakan ulang tahun diatas gunung. Sesuatu banget deh.. makasih ya man teman.. sungguh kemesaraan inii. janganlah cepat berlalu... hohohohohooha...

Apa yang dicari sudah didapat, sekarang waktunya untuk kembali ke asal.Setelah sarapan dan packing kami pulang meninggalkan puncak Cikuray. Jalur yang kami pakai tidak sama dengan jalur kami datang. Maaf gw lupa namanya apa. Yang pasti masih melewati hutan belantara dan kemudian perkebunan masyarakat. Seperti biasa kaki kiri gw kurang bersahabat dengan jalan menurun,. terasa sakit bila dibawa melangkah. cukup menyiksa walaupun udah diikat seerat-eratnya dengan kain. rasa nyerinya masih aja terasa.  ooh ojek  aku butuh ojek dalam situasi seperti ini. 

Tapi disana tidak ada ojek, yang ada hanya dorongan dari dalam untuk terus melangkah. Setiap langkah tersimpan harapan baru untuk melihat perkotaan, dan pastinya nasi padang. dan akhirnya perjalanan ini berujung. kami smpai didesa...... dan beristirahat sejenak, sembari menunggu mobil yang kami sewa ke terminal garut. Apes nya dijalan hujan turun tiba-tiba, dan gak ada tenda. Jadilah  berhujan-hujan ria  dibelakang mobil bak.. beruntung Dilla dan Gigi yang duduk disamping pak supir yang lagi nyetir, jadi gak kehujanan deh. Sampai di terminal badan basah kuyup  dan kami langsung untuk bersih-bersih sebelum melanjutkan perjalanan menuju Jakarta. Jam 7.00 malam kami berangakt dari terminal Garut menuju Jakarta dan jam 11 malam kami tiba di Terminal Kampung rambutan dan gw melanjutkan perjalanan menuju Bogor..
 AWESOME...
 ini koleksi foto dan vidio yang terekam selama perjalanan menuju Puncak Cikuray 2818 mdpl 



























kalo yang nuntun vidionya juga bisa di "  my adventure with ilalang to mt.cikuray- garut 12-14 oct 2012" 
https://plus.google.com/u/0/109892641829523092005/posts?tab=XX



Ini cerita ku....






Jumat, 04 Januari 2013

Mahameru 3676 mdpl


Catatan perjalanan kali ini adalah  perjalanan menuju puncak tertinggi tanah jawa. Mahameru namanya. Puncak yang terletak di gunung Semeru dengan ketinggian 3676 mdpl. Sesuatu banget bagi para pendaki yang ingin menambah koleksi perjalanan mereka. Gunung Semeru yang terletak di daerah Timur pulau Jawa memang menjadi tujuan para pendaki. Gak afdol kalo bagi seorang pendaki kalo belum ke Semeru…Assiiiikkk…

Perjalanan ini berawal dari keisengan membuka forum www.BackpackerIndonesia .com. Ituloh wadah bagi pecinta jalan-jalan dengan harga seminim-minimnya. Ada rencana untuk mengadakan gathering nasional  yang ketiga di Ranu Kumbolo. Wah kebetulan nih, pikiran ini sudah memberontak untuk diistirahatkan dari rutinitas kantor yang sangat menjenuhkan.  Sempat ragu untuk join diacara ini karena gak satu pun yang gw kenal. Ini perjalanan jauh dan beresiko tinggi loh.. Tapi keinginan  ini berhasil mengalahkan  keraguan. Dan akhirnya aku join dengan BPI dengan keberangaktan dari Jakarta.

Jumat 7 September 2012. Distasiun  Senen pukul 14.00 dengan menggunakan kereta kelas ekonomi Matarmaja kami berangkat menuju Kota Malang. Ada sekitar 36 orang dalam satu rombongan.  Perjalanan ditempuh selama 18 jam.  Selama perjalanan inilah kami saling mengenal satu sama lain. Semua dengan latar belakang pendidikan, usia, profesi yang berbeda-beda. Mulai dari  anak SMA sampai Bapak  dengan 3 Anak yang juga sudah SMA.  Wow ternyata usia bukanlah penghalang bagi seseorang untuk menikmati alam. Bercanda, tidur bermain kartu serta mengisi TTS adalah pilihan aktifitas selama di kereta menghabisi waktu perjalanan sembari sekali-kali  melihat keluar menikmati alam luar yang sebagian besar adalah perkebunan dan persawahan.

Tepat Pukul 8 pagi esok harinya kami sampai juga di Stasiun Kotabaru Malang. Pinggang yang sakit akibat bangku kereta dengan kemiringan 90⁰, pantat yang hampir tepos dan kaki yang sedikit bengkak,  merasakan kebahagian saat turun dari kereta yang membawa kami dari Jakarta.  Waktu istirahat sekitar setengah jam lumayanlah untuk bersih-bersih dan mencari sarapan. Maklum dikereta banyak yang jualan tapi kurang berselera. So, sikat aje makanan yang ada dekat stasiun  Malang  #selamat makan#

Setelah semua aktifitas bersih-bersih dan sarapan kelar perjalanan dilanjutkan menuju Desa Tumpang. Dengan menggunakan  angkot cateran rombongan kami memulai perjalanan menuju  Desa Tumpang. Cukup jauh juga sekitar 2 Jam perjalanan. Ini karena kami mampir dulu di Kedawung untuk menyewa beberapa peralatan  yang masih kurang. Jadi yang gak punya perlengakapan naik gunung bisa disewa disini. Cukup murah ko, ye
Sampai di Desa Tumpang kami mengganti alat transportasi menuju desa Ranu Pane dengan menggunakan Truk dikarenakan jumlah kami yang cukup banyak, Jadi Truk adalah pilihan kendaraan yang ekonomis banget. Selain truk juga bisa menggunkana alat transportasi JIP untuk pendaki dengan jumlah rombongan yang sedikit.

 Sepanjang perjalan menuju Desa Ranu Pane disuguhi dengan pemandangan yang Subhanallah sesuatu banget bagi orang- orang Jakarta yang biasa membiasakan matanya dengan deretan gedung-gedung bertingkat disini berganti  dengan hamparan perkebunan yang luas membentang.  Perkebunan kentang, apel dan  dan  Sayuran terhampar luas dikiri dan kanan perjalanan yang terus mendaki. Tak lupa hamparan perbukitan teletabis dari gunung tetangga Bromo juga dapat dinikmatin. Jangan lupa mengabadikan dengan berfoto-foto ria ya. Kenangan buat di pamerin ke orang-orang yang  tak mampu menyaksikan secara langsung sebuah pemandangan alami  menuju Desa Ranu Pane.
Di Desa Ranu Pane udara sudah terasa sangat dingin. Menyentuh air untuk wudhu bagaikan menyentuh air es yang merasuk langsung ketulang belulang. Bbbrrrrrr…. Dingin sekali permisah. Disini tersedia fasilitas umum seperti mushola, toilet umum, warung-warung makan. Mengisi perut sebelum mendaki hukumnya wajib disini. Karena di gunung tidak tersedia warung makan apalah McD. Siapkan energy disini.

Setelah registrasi pendakian, sekitar pukul 16.00 perjalanan menuju Gunung Semeru dimulai. Bismillahirahmanirohimm. Langkah pertama menuju Semeru. Dengan semangat yang masih membara. Kaki yang masih kuat, mata yang masih bisa melihat sekitar. Tujuan akhir parjalanan sore ini adalah Ranu Kumbolo. Disanalah kami akan ngcamp untuk istirahat. Ada 4 post menuju Ranu Kumbolo. Jalan yang cukup mendatar dan panjang kami lewati dengan rombongan yang agak terpisah-pisah. Alam yang mulai gelap, Suhu yang mulai dingin dan nafas yang mulai tersengal-sengal . Selangkah demi selangkah jalan kami telusuri dengan bayangan Ranu Kumbolo dari google pict  menari di pikiran. Teruslah berjalan…

Post demi post terlewati. Akhirnya kami sampai di Ranu Kumblo sekitar pukul 9 malam. Disana sudah berdiri tenda-tenda dari para pendaki lain. Semua tenda dan matras disiapkan untuk istirahat. Sebahagian menyiapkan makanan untuk memproduksi energy baru yang telah terkuras habis selama perjalanan tadi. Suhu udara sangat dingin. Dilangit terlihat bintang yang bertaburan indah,menyaksikan kami yang sedang berkemah di bibir danau Kumbolo. Semakin malam, suhu semakin dingin. Tenda yang normal diisi 4 orang kami paksakan 6 orang agar kehangatan tercipta (tenda terpisah antara cewek and cowok tenang saja, jangan mikir yang macem-macem) . -2 ⁰ C itu suhu yang ditunjukan dialat pengukur dengan ketinggan 2400 mdpl. Sukup menggigil. Bbbrrrr.. #menungu pagi#

Kukuruyuk suara ayam menandakan hari sudah mulai pagi… ( mana ade ayam digunung ) hahahhaha iya alarm handphone berbunyi menunjukan pukul 4.30. akhirnya pagi itu datang. Sholat subuh dengan tayamum seadanya didalam tenda. Bagus, Jangan jadikan lingkungan dan keadaaan yang terbatas sebagai alsan untuk tidak melakukan kewajiban kita sebagai hamba. Selagi raga masih bernafas jangan pernah tinggalkan yang namanya SHOLAT (Maklum mantan anak rohis )

Setelah selesai, Ku beranikan membuka resleting tenda untuk melangkahkan kaki keluar dengan niat menikmati matahari terbit di Ranu Kumbolo. Bbbbbbbrrrrrr lagi, sumpah dingin banget. Sampai ketulang. Gigi terkatup rapat. Sarung tangan dari bahan wol tidak mampu menahan rasa dingin itu. Terlihat sekitar sudah banyak pendaki lain yang juga sudah bangun untuk menikmati yang namanya sunrise  itu. Ada yang sudah siap dengan tripot kamera DSLR nya. Ada juga yang memasak air hangat untuk membuat secangkir kopi penghangat badan, dan masih banyak yang berlindung didalam tenda dari dinginnya udara luar.

Siluet cahaya matahari sudah mulai menampakan diri. Yang ditunggu akan datang sebentar lagi. Menggambil posisi untuk berfoto dengan latar belakang matahari terbit adalah tujuan. Iya bener banget kata orang-orang matahari terbitnya di Ranu Kumbolo indah banget. Sumpah beneran bagus banget. Gak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Cuma bisa dinikmatin. Pokoknya indah,bagus, keren dan temen-temennya.  Kami gak maw menyia-nyiakan moment ini untuk tidak mengabadikan dalam jepretan ala amatir. Dengan modal kamera poket dan bb cukuplah untuk mengabadikan moment ini.

Waktu berlalu mataharipun mulai meninggi. Kehangatannya cukup mengalir ke kulit yang mulai keriput akibat kedinginan. Perut terasa lapar. Dengan bekal yang ada kami mulai memasak makanan.  Disinilah seni dari perjalanan mendaki  atau hiking terletak. Memasak makanan dengan perlatan yang serba mini. Pilihan menu pagi itu adalah nasi goring cornet. Semua makan yang tidak enak akan terasa enak saat kau lapar dan dimakannya rebutan rame-rame. Setuju??? Yupzz itu lah yang aku rasakan.  Enak dan leezzzaaaaatttt….oh ya sebagai catatan  gw makan tanpa sikat gigi sebelumnya..hehehhehe joyokkk

Pukul 10 pagi perjalanan akan dilanjutkan menuju Kalimati. Untuk sampai ke Kalimati juga melewati beberap post-post pendakian. Dan yang pertama ditempuh untuk sampai kesana adalah TANJAKAN CINTA. Asikkkk dari namanya saja sudah sangat menarik. Kenapa dinamakan tanjakan cinta, Konon katanya ( katanya loh ya) siapa yang melewati tanjakan ini jika dia memikirkan seseorang tanpa melihat kebelakang maka orang yang dia pikirkan itu lah jodohnya. Waduhh sesuatu yang sensitif banget nih. Namanya juga mitos yang berkembang jangan terlalu dipercaya. Memulai perjalanan mendaki tanjakan cinta dengan sudut kemiringan 60 derjat. Iseng aku memikirkan nama seseorang yang mungkin saat itu aku anggap dekat ( anggap dekatnya digaris bawahin yah). Aku kasih inisial  JC.  Udah cukup segitu.

Bener-nenar pendakian yang sangat  mempertanyakan kekuatan kaki dan  keteraturan nafas. Subhanallah dengan beban yang gak berkurang dipunggung dan ditemani bayang-bayang sidie Alhamdulillah gw berhasil melewati itu yang namanya tanjakan cinta. Langsung persediaan air dari Ranu Kumbolo membasahi kerongkongan dan terasa sangat segar. Istirahat sejenak kemudian melanjutkan langkah perjalanan yang disambut dengan pemandangan yang WOW banget dari Oro-Oro Ombo. Savana Lavender membentang luas bewarna coklat bak permadani. Kata orang kalo musim hujan lavender akan berbunga merah sayang pas waktu itu kami hanya melihat batang lavender kering. Segini saja sudah cukup memanjakan mata. Mungkin suatu saat, jika memungkinakan untuk kembali, berharap lavender akan berbunga.

Perjalanan menuju Kalimati juga melewati beberapa pos-pos pendakian. Jalan yang cukup menanjak dan panjang. Cuaca yang panas membuat kami sering istirahat, untuk merefresh kembali energy. Kalimati, kalimati , kalimati itulah yang ada dalam pikiran gw saat itu. Tak lupa selama perjalanan juga kami abadikan sebagai  bukti objektif nantinya.

Sekitar 5 jam perjalanan akhirnya kami sampai dikalimati. Kalimati merupakan lapangan luas yang dikelilingi oleh hutan.Dugaan ku salah, ternyata disini gak ada kali. Sebagai sumber air kami harus mencarinya ke Sumbermani yang membutuhkan satu jam perjalanan bolak balik. Cukup menguras tenaga memang. Dikalimati ini semua persiapan menuju MAHAMERU dipersiapkan terutama fisik dan tak jauh dari makanan sebagai sumber energy. Makan yang cukup dan istirahat sejenak di dalam tenda adalah pilihan terbaik sebelum menuju puncak para dewa.  Angin pegunungan berhembus membawa hawa dingin. Bersuara mengabarkan kepada kami kalau ini adalah perjalanan yang sangat luar biasa. Gak semua orang sanggup untuk melakukannya. Apakah kalian akan sanggup???  Sebuah pertanyan untuk diri sendiri. Dari dalam tenda aku mengamati puncak Mahameru yang berwarna abu-abu kebiruan. Menjulang gagah ke langit yang berwarna biru,. Sesekali mengeluarkan kebulan asap putih pekat. Sanggupkah kaki ini terus melangkah sampai ke tidak ada lagi dataran yang harus didaki diatas sana. Sebuah keraguan menghadang. Kepercayaan diri menurun saat itu. Tapi aku harus mencoba sekuat apa yang aku bisa…….. # tekad yang sedang dipertanyakan #

Pukul 10 malam kami mulai mempersiapkan pendakian menuju puncak tertinggi itu. Ada 20 orang dari rombongan yang berangkat. Ada 3 orang dengan alasan kesehatan bertahan didalam tenda. Air, headlamp, baju berlapis semua dipersiapkan. Sumpah saat itu gw gugup banget. Melihat semua persiapan seakan-akan kami berangkat untuk mempertaruhkan nyawa.  Gugup segugupnya. Semangat dari teman dan sedikit lelucon berhasil mencairkan kegugupan itu. Bismillah dengan berdoa terlebih dahulu kami memulai perjalanan menuju puncak Mahameru. Jalanan yang mendaki dan berdebu cukup membuat nafas tersengal-sengal. Samping kiri dan kanan adalah hutan terasa gelap. Dari atas terkihat langit yang cukup terang dengan taburan bintang-bintang.  Gw terasa sangat kecil sekecilnya saat itu. Maha besar Alloh yang menciptakan Alam  Semesta.  # tafakur alam #

Arcopodo itulah adalah post pertama yang berhasil kami melewatinya. Cukup menguras tenaga dan persediaan air. Perjalananan masih panjang. Itu kata-kata yang keluar dari salah satu teman. Pertanyaannya adalah sepanjang dan selama apakah untuk sampai ke puncak parade tersebut. Cahaya penerang dari pendaki terlihat indah membentuk garis-garis perjalanan. Itu yang mampu tergambar dari gelapnya alam saat itu.

Setelah beberapa saat akhirnya perjalanan menelusuri Mahameru melewati jalanan berpasir yang cukup dalam. Sudah tidak ada lagi pohon disamping kiri dan kanan. Yang ada hanya bebatuan dan pasir yang dalam. Astagfirullohhaladzim, berat banget perjalanan yang harus gw tempuh saat ini. Menginjakan kaki kedalam pasir berderai dan mengangkatkan kaki kembali untuk melangkah maju.  Butuh tenaga yang ekstra banyak untuk dapat melakukannya. Ketika kaki kanan melangkah dan kaki kiri bertahan saat itulah tenaga habis-habisan. Naik 2 langkah turun satu langkah.  Tangan yang bertumpu kepada sebatang tongkat cukup membantu menarik diri ketas untuk langkah selanjutnya. Tak ada keberanian untuk menengok kebelakang. Hanya keatas mengikuti cahaya yang dikeluarkan oleh headlamp yang berbaris. Benar-benar dibutuhkan kekuatan dari dalam diri untuk terus maju selangkah demi selangkah. Dibutuhkan semangat dan dorongan dari teman seperjuangan agar semangat selalu terbarui. Aku bisa aku bisa aku bisa. Hanya itu yang ada dalam kepala saat itu.

Sementara itu waktu trus berjalan. Disebelah barat sang surya sudah mulai mengeluarkan sedikit demi sedikit sinarnya. Disebuah batu aku duduk sendiri. Saat itu lah aku berani melihat kebawah. Terjal itu lah gambaran  perjalanan itu. Saat aku melihat keatas. Deretan lampu masih panjang dengan kata lain berbanding lurus dengan perjalanan yang akan ditempuh. Semangat mulai kendur. Sempat terpikir untuk menyerah mengingat sudikitnya energy yang tersisa. Tapi terlintas dalam pikiran kalau aku masih sanggup untuk melangkah.  Dan aku ikutin kata hati untuk terus melangkah keatas. Sudah tidak ada lagi tongkat ditangan yang menopang badan. Aku coba untuk menggunakan kedua tangan untuk berpegang ke bebatuan dan pasir dibawah, Merangkak itulah kata-kata yang mampu menggambarkan. Sesaat kaki, badan,kepala berada dalam satu garis lurus diatas pasir kering itu. Sempat terlintas dalam pikiran sesuatu yang buruk. “pulang hanya tinggal nama “ astaghfirullohaladzim.  Ya Alloh berikan aku kekuatan menyelesaikan perjalanan ini.  Berikan aku kesempatan untuk bersujud syukur di tanah tertinggi pulau ini..mencoba berdoa mengambil energy baru.

1 meter disana sama dengan 1 Km jalan biasa. Itu lah gambaran dari perjalanan ini. Hari mulai siang. Puncak sudah terlihat didepan mata. Tapi sayang tak cukup energy untuk terus melangkahkan kaki ini. Jam ditangan menunjukan pukul 7 pagi.  Seorang teman mengatakan jika lo terus berjalan 15 menit lagi lo nyampe puncak, lo harus kuat. Hayo jangan menyerah lo bisa pasti. Hhhhhhhhmmmm semangat itu datang lagi. Gw coba untuk melangkahkan kaki lagi selangkah demi selangkah. Sampai disebuah batu besar. Dengan kaki yang terseok seok,nafas yang tersenggal-sengal , mata yang hanya mampu untuk terpejam. Tuhan beri aku kekuatan…

Setelah beristirahat sejenak, mengatur kembali nafas yang tidak beraturan  Aku hanya mampu menatap puncak itu dari titik ini. Sudah tidak ada lagi energy yang bisa ku pergunakan untuk melangkahkan kaki ini. Dari titik ini jua aku menatap kebawah. Hamparan luas bumi terlihat jelas. Kota, persawahan, pegunungan, awan, batu, manusia semua terlihat dari sini. Kecil dan sangat kecil aku terasa saat itu. Sangat munafik ketika seorang anak manusia tidak mengangumi ciptaan Tuhannya yang terlihat disekitanya pada titik itu. Lihat, pikirkan dan syukurilah ciptanNya.
Matahari semakin panas. Aku memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalan menuju puncak mengingat kondisi fisik dan waktu.  Sampai ketitik  aku berdiri saat ini adalah sebuah prestasi besar buat aku. Perjalanan yang tak akan terlupakan. Ketika kepala kaki dan badan berada dalam satu garis lurus diatas pasir lereng Semeru. Semangat melawan kepenatan kaki. Pikiran melawan keinginan hati. Semua terjadi di perjalanan ini. Orang-orang yang sampai kepuncak Mahameru adalah orang-orang yang sangat hebat baik dari stamina dan semangat.

Perjalanan turun menuju kalimati tidak begitu sulit. Pasir yang kering memungkinkan untuk berjalan layaknya icesketting. Tapi hati-hati dengan jalur yang digunakan ada yang memumgkinkan untuk tersesat. Jangan terpisah dari rombongan.  

Alhamdulillah pulang ke Kalimati dengan selamat walaupun membawa kekecewaan. Jika Alloh mengizinkan suatu saat aku ingin menyelesaikan sisa perjalanan yang belum tertuntaskan. Mencapai puncak Mahameru dan meletakan kening ini ditanah tertinggi pulau jawa sebagai tanda  syukur itu. Dan mudah-mudahan itu bisa terealisasi.

Perjalanan pulang tidak begitu berat. Karena kita semua sudah mengetahui medan yang akan terlewati. Sekitar pukul 1 Siang kami mulai perjalanan pulang dari Kalimati menuju Ranu Kumbolo dan dilanjutkan ke Ranu Pane. Alhamdulillah magrib sudah sampai di Ranu Pane, dan langsung menyerbu warung makan yang ada.

Yah ini lah catatan perjalanan gw menuju Mahameru 3676 mdpl. Walaupun tidak sampai puncak, tapi ada satu kebanggan kalau aku sudah mencoba untuk melewati setiap inchi perjalanan menuju puncak para dewa.  
Terimakasih buat temen-temen BPI Jakarta yang sekarang kita bikin forum baru bernama ILALANG. Senang bisa bertemu dengan kalian.

Ini beberapa dokumentasi  foto perjalanan 


















































see you in next trip